Sebagian kata-kata Bahasa Arab yang berubah makna atau pemakaiannya setelah menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia.
1. Silaturahim atau Silaturahmi. Kata ini berasal dari dua Shilah dan Rahim. Shilah artinya menghubungkan dan rahim artinya tali kekeluargaan. Dalam bahasa Indonesia maknanya menjadi luas, yakni mengikat tali persahabatan atau persaudaraan.
2. Muhrim. Dalam kbbi disebutkan dua makna: pertama, orang yg sedang mengerjakan ihram. Kedua orang yg masih ada hubungan keluarga dekat sehingga terlarang menikah dengannya. Yang sesuai dengan bahasa arab adalah yang pertama. Sementara makna kedua adalah pengertian dari Mahram.
3. Takjil: mempercepat dalam berbuka puasa. Namun yang lebih popular di kalangan masyarakat, takjil merupakan hidangan untuk berbuka puasa.
4. Mubazir: orang yg berlaku boros. Dalam bahasa Indonesia penggunaannya meluas, dan dapat juga diartikan dengan sesuatu yang menjadi sia-sia.
5. Ustadz : tuan (sebutan atau sapaan). Dalam bahasa Indonesia juga diartikan guru agama atau guru besar laki-laki.
![]() |
Percakapan Bahasa Arab |
1. Silaturahim atau Silaturahmi. Kata ini berasal dari dua Shilah dan Rahim. Shilah artinya menghubungkan dan rahim artinya tali kekeluargaan. Dalam bahasa Indonesia maknanya menjadi luas, yakni mengikat tali persahabatan atau persaudaraan.
2. Muhrim. Dalam kbbi disebutkan dua makna: pertama, orang yg sedang mengerjakan ihram. Kedua orang yg masih ada hubungan keluarga dekat sehingga terlarang menikah dengannya. Yang sesuai dengan bahasa arab adalah yang pertama. Sementara makna kedua adalah pengertian dari Mahram.
3. Takjil: mempercepat dalam berbuka puasa. Namun yang lebih popular di kalangan masyarakat, takjil merupakan hidangan untuk berbuka puasa.
4. Mubazir: orang yg berlaku boros. Dalam bahasa Indonesia penggunaannya meluas, dan dapat juga diartikan dengan sesuatu yang menjadi sia-sia.
5. Ustadz : tuan (sebutan atau sapaan). Dalam bahasa Indonesia juga diartikan guru agama atau guru besar laki-laki.